TEORI EKONOMI MANAJEMEN BAB 3,4 & 5
INFLASI DAN PERUBAHAN HARGA
3.1. INFLASI HARGA UMUM
Banyak pengertian inflasi yang dapat kita jumpai pada
beberapa sumber. Diantaranya:
~ v Inflasi adalah kenaikan harga
secara umum.
Inflasi dikatakan
sebagai suatu proses kenaikan harga, yaitu adanya kecenderungan bahwa harga
barang meningkat secara terus-menerus.
~ v Inflasi juga merupakan proses
menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Inflasi adalah proses
dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat
harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi
~ v Inflasi adalah suatu proses atau
peristiwa kenaikan tingkat harga barang-barang secara umum.
Dikatakan tingkat
harga secara umum karena barang dan jasa itu banyak sekali jumlah dan jenisnya.
Ada kemungkinan harga sejumlah barang turun banyak barang lainnya yang justru
naik harganya. Kenaikan satu dua barang saja bukan merupakan inflasi, kecuali
bila kenaikan harga barang tersebut meluas pada sebagian besar harga
barang-barang lainya.
Definisi Inflasi menurut para ahli :
~ Ekonom Parkin dan Bade
Inflasi
adalah pergerakan ke arah atas dari tingkatan harga. Secara mendasar ini
berhubungan dengan harga, hal ini bisa juga disebut dengan berapa banyaknya
uang (rupiah) untuk memperoleh barang tersebut.
3.2. TERMITOLOGI DAN KONSEP-KONSEP DASAR
Dibawah ini
merupakan beberapa istilah dan definisi yang sering digunakan dalam pembahasan
ini,
Dolar Aktual
(A$), sejumlah dolar yang berhubungan dengan sebuah arus kas (atau sejumlah
arus non kas seperti penyusutan) sepanjang periode waktu terjadinya arus kas
tersebut.
Contoh :
~masyarakat
pada umumnya melakukan antisipasi penghasilan mereka selama dua tahun dimuka
dalam dolar aktual. Kadang-kadang A$ disebut sebagai dolar saat ini (current
dollar) dan dolar yang telah terinflasi (Inflanted Dollar), dan daya beli.
~
Dolar
Riil (R$), adalah suatu dolar yang dinyatakan dalam daya beli yang sama selama
periode waktu tertentu. Sebagai contoh, unit harga masa depan barang dan jasa
yang berubah dengan sangat cepat seringkali diestimasi dalam dollar riil
(berdasarkan tahun dasar tertentu) untuk memberikan alat perbandingan yang
konsisten. Kadang-kadang R$ dinyatakan sebagai Dolar konstan.
~
Tingkat
inflasi harga umum (f), sebuah pengukuran perubahan daya beli dolar selama
periode waktu tertentu. Tingkat harga umum (juga berlaku pada situasi deflasi)
didefinisikan oleh indeks perubahan harga pasar pada berbagai periode dasar.
Tingkat bunga kombinasi (nominal) adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan modal, biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang memasukkan penyesuaian pasar untuk tingkat inflasi harga yang telah diantisipasi.
Tingkat bunga kombinasi (nominal) adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan modal, biasanya dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang memasukkan penyesuaian pasar untuk tingkat inflasi harga yang telah diantisipasi.
~ Tingkat
bunga riil (i), merupakan uang yang dibayarkan untuk penggunan modal, biasanya
dinyatakan sebagai tingkat nominal (%) yang tidak memasukkan penyesuaian pasar
untuk tingkat inflasi harga umum yang telah diantisipasi dalam perekonomian.
Tingkat bunga riil kadang-kadang disebut sebagai tingkat bunga yang bebas
inflasi.
~
Periode
waktu dasar (b), periode waktu yang menjadi referensi atau periode waktu dasar
yang digunakan untuk mendefinisikan daya beli dolar riil (konstan).
3.3
INFLASI DAN DEFLASI HARGA
Tingkat
inflasi harga umum (f) mungkin saja bukan merupakan estimasi terbaik mengenai
perubahan harga masa datang untuk satu atau lebih arus kas biaya dan pendapatan
dalam sebuah analisis ekonomi teknik. Variasi antara inflasi harga umum dengan
estimasi terbaik perubahan harga dimasa datang untuk barang dan jasa tertentu
dinamakan inflasi ( atau deflasi) harga diferensial. Variasi ini timbul disebabkan
oleh berbagai faktor seperti perbaikan teknologi, dan perubahan produktivitas,
peraturan pemerintah, dan sebagainya. Selain itu, pembatasan dalam penawaran,
peningkatan permintaan, atau kombinasi keduanya akan mengubah nilai barang dan
jasa tertentu relatif terhadap barang dan jasa lainnya. Perubahan harga yang
disebabkan oleh beberapa kombinasi inflasi harga umum dan inflasi harga
diferensial dapat dinyatakan oleh eskalasi (atau penurunan) harga total.
Tingkat eskalasi harga ini lebih jauh didefinisikan sebagai berikut.
Inflasi (atau deflasi) harga deferensial (e_j), merupakan peningkatan (%) harga (dalam harga, atau biaya untuk sejumlah yang tetap), di bawah atau di atas tingkat inflasi harga umum, selama sebuah periode waktu (biasanya dalam satu tahun) untuk barang atau jasa j.
Tingkat eskalasi atau kenaikan (penurunan) harga total (e_j), total tingkat (%) perubahan harga (dalam unit harga, atau biaya sejumlah tetap tertentu) selama periode waktu (biasanya satu tahun) untuk barang dan jasa j. Tingkat eskalasi harga total sebuah barang dan jasa memasukkan pengaruh tingkat inflasi harga umum (f ) maupun tingkat inflasi harga deferensial (e_j^' ) terhadap perubahan harga.
Inflasi (atau deflasi) harga deferensial (e_j), merupakan peningkatan (%) harga (dalam harga, atau biaya untuk sejumlah yang tetap), di bawah atau di atas tingkat inflasi harga umum, selama sebuah periode waktu (biasanya dalam satu tahun) untuk barang atau jasa j.
Tingkat eskalasi atau kenaikan (penurunan) harga total (e_j), total tingkat (%) perubahan harga (dalam unit harga, atau biaya sejumlah tetap tertentu) selama periode waktu (biasanya satu tahun) untuk barang dan jasa j. Tingkat eskalasi harga total sebuah barang dan jasa memasukkan pengaruh tingkat inflasi harga umum (f ) maupun tingkat inflasi harga deferensial (e_j^' ) terhadap perubahan harga.
3.4.
STRATEGI APLIKASI
Pendoman
yang sering digunakan dalam praktek adalah penilaian yang didasarkan pada
estimasi perubahan harga prospektif serta pada analisa sensitivitas. Meskipun
demikian, metode analisa dolar aktual maupun riil tetap dapat digunakan dalam
praktek. Jika kedua metode tersebut diterapkan dengan tepat, akan dihasilkan
nilai ekuivalen arus kas periode waktu dasar yang sama. Kedua metode tersebut
juga membutuhkan jumlah informasi yang sama, dan tidak ada perbedaan praktis
dalam penerapanya.
Namun demikian,
informasi yang dihasilkan oleh kedua metode tersebut untuk melakukan
interpretasiekonomi yang sangat berbeda. Hasil dari analisa dolar aktual adalah
dalam daya beli pasar yang selalu berubah sepanjang waktu. Sedangkan hasil dari
analisis dolar riil adalah dalam daya beli pasar yang konstan yang
didefinisikan oleh periode waktu dasar (b). Jadi, analisis dolar riil
memberikan informasi dalam satuan unit pengukuran yang konstan, sementara
analisis dolar aktual memberikan informasi dalam kuantitas aktual yang akan
terjadi selama periode analisis.
3.5.
KONSEP KURS MATA UANG DAN DAYA BELI
Jika perusahaan
domestik melakukan investasi diluar negeri, maka arus kaas yang diterimanya
adalah dalam satuan mata uang asing. Biasanya, investasi luar negeri ditandai
oleh dua (atau lebih) pengubahan mata uang:
Ketika investasi awal dibuat,
Ketika arus kas dikembalikan ke perusahaan awal.
Ketika investasi awal dibuat,
Ketika arus kas dikembalikan ke perusahaan awal.
Kurs mata uang
selalu berfluktasi sepanjang waktu, kadang-kadang dengan fluktasi yang sangat
hebat. Perubahan kurs antara dua mata uang adalah analog dengan perubahan
tingkat inflasi harga umum. Hal ini karena daya beli relatif antara kedua mata
uang tersebut berubah sama seperti daya beli relatif antara dolar aktual dan
dolar riil. Maka dapat diasumsikan sebagai berikut.
1. i_us = tingkat pengembalian dalam satuan tingkat bunga kombinasi (pasar) relatif terhadap US dolar.
2. i_fc = tingkat pengembalian dalam satuan tingkat bunga kombinasi (pasar) relatif mata uang asing.
3. f_e = tingkat devaluasi tahunan (tingkat perubahan tahunan dalam kurs) antara mata uang asing dan US dolar. Dalam hubungan berkut ini,
4. f_e positif digunakan ketika mata uang asing didevaluasi terhadap dolar, dan
5. f_e negatif digunakan ketika dolar didevaluasi terhadap mata uang asing.
Maka
1+i_us= (1+i_fc)/(1+f_e )
Atau
i_fc=i_us+f_e+ f_e (i_us)
1. i_us = tingkat pengembalian dalam satuan tingkat bunga kombinasi (pasar) relatif terhadap US dolar.
2. i_fc = tingkat pengembalian dalam satuan tingkat bunga kombinasi (pasar) relatif mata uang asing.
3. f_e = tingkat devaluasi tahunan (tingkat perubahan tahunan dalam kurs) antara mata uang asing dan US dolar. Dalam hubungan berkut ini,
4. f_e positif digunakan ketika mata uang asing didevaluasi terhadap dolar, dan
5. f_e negatif digunakan ketika dolar didevaluasi terhadap mata uang asing.
Maka
1+i_us= (1+i_fc)/(1+f_e )
Atau
i_fc=i_us+f_e+ f_e (i_us)
MENGHADAPI KETIDAKPASTIAN
4.1.
DEFINISI RESIKO, KETIDAKPASTIAN DAN SENSITIVITAS
Menurut
Frank Knight yang dikutip dalam Robison dan Barry (1987), risiko menunjukkan
peluang terhadap suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pembuat keputusan
yang didasarkan pada data historis dan pengalaman selama mengelola kegiatan
usaha. Risiko juga menunjukkan peluang terjadinya peristiwa yang menghasilkan
pendapatan di atas atau di bawah rata-rata dari pendapatan yang diharapkan.
Sementara itu, Debertin (1986) menyatakan bahwa kejadian berisiko adalah
kejadian dimana peluang dan hasil dari kejadian tersebut dapat diketahui oleh
pembuat keputusan. Risiko dapat pula diartikan sebagai kemungkinan kejadian
yang merugikan. Menurut M, risiko merupakan peluang terjadinya hasil yang tidak
diinginkan sehingga risiko hanya terkait dengan situasi yang memungkinkan
munculnya hasil negatif serta berkaitan dengan kemampuan memperkirakan
terjadinya hasil negatif tersebut.
Risiko berhubungan dengan
ketidakpastian, akan tetapi terdapat perbedaan mendasar antara risiko dan
ketidakpastian. Menurut Robison dan Barry (1987), risiko adalah peluang dari
suatu kejadian yang dapat diperhitungkan dan akan memberikan dampak negatif
yang dapat menimbulkan kerugian, sedangkan ketidakpastian adalah peluang dari
suatu kejadian yang tidak dapat diperhitungkan oleh pebisnis selaku pengambil
keputusan. Djohanputro (2006) menyatakan risiko sebagai ketidakpastian yang
telah diketahui tingkat probabilitas kejadiannya. Menurut Kountur (2004)
ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi
yang menyangkut apa yang akan terjadi. Ketidakpastian yang dihadapi oleh
perusahaan dapat berdampak merugikan atau menguntungkan. Apabila ketidakpastian
yang dihadapi berdampak menguntungkan maka disebut dengan istilah kesempatan
(opportunity), sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan disebut
sebagai risiko.
4.2.
SUMBER-SUMBER KETIDAKPASTIAN
Ada
tiga sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian pengukuran, yaitu:
~ Ketidakpastian
Sistematik
Ketidakpastian
sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai
saat pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat
ukur tersebut digunakan akan memproduksi ketidakpastian yang sama. Yang
termasuk ketidakpastian sistematik antara lain:
~ Kesalahan
kalibrasi alat
Ketidakpastian
ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukkan angka pada alat tidak tepat,
sehingga pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya
kuat arus listrik yang melewati suatu beban sebenarnya 1,0 A, tetapi bila
diukur menggunakan suatu Ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 A.
Kesalahan tersebut diatasi dengan mengkalibrasi ulang instrumen terhadap
instrumen standar.
~ Kesalahan
nol
Ketidaktepatan
penunjukan alat pada skala nol juga melahirkan ketidakpastian sistematik. Hal
ini sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Pada sebagian besar alat
umumnya sudah dilengkapi dengan sekrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur
maksimal tetap tidak tepat pada skala nol, maka untuk mengatasinya harus
diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan
skala.
~ Waktu
respon yang tidak tepat
Ketidakpastian
pengukuran ini muncul akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data) tidak
bersamaan dengan saat munculnya data yang seharusnya diukur, sehingga data yang
diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya, kita ingin mengukur periode
getar suatu beban yang digantungkan pada pegas dengan menggunakan stopwatch.
Selang waktu yang kita ukur sering tidak tepat karena terlalu cepat atau
terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
~ Kondisi
yang tidak sesuai
Ketidakpastian
pengukuran ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang
hendak diukur. Misal, mengukur nilai transistor saat dilakukan penyolderan,
atau mengukur panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil
yang diperoleh tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi
sesuatu yang diukur maupun alat pengukurn.
~ Ketidakpastian
Random
Ketidakpastian
random umumnya bersumber dari gejala yang tidak mungkin dikendalikan secara
pasti atau tidak dapat diatasi secara tuntas. Gejala tersebut umumnya merupakan
perubahan yang sangat cepat dan acak sehingga pengaturan atau pengontrolannya
di luar kemampuan kita. Misalnya:
~
Fluktuasi
pada besaran listrik. tegangan listrik selalu mengalami fluktuasi (perubahan
terus menerus secara cepat dan acak). Akibatnya kalau kita ukur, nilainya juga
berfluktuasi. Demikian pula saat kita mengukur kuat arus listrik.
~
Getaran
landasan. Alat yang sangat peka (misalnya seismograf) akan melahirkan
ketidakpastian karena gangguan getaran landasannya.
~ Ketidakpastian Pengamatan
Ketidakpastian
pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari kekurang
terampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran. Misalnya: metode
pembacaan skala tidak tegak lurus (paralaks),
Membaca nilai skala bila ada jarak antara jarum dan garis-garis skala
Gambar 2.1 Ketika membaca skala pada mistar, arah pandangan harus tepat tegak lurus pada tanda garis skala yang dibaca. Jika tidak akan terjadi kesalahan paralaks, termasuk kesalahan sistematis.
Membaca nilai skala bila ada jarak antara jarum dan garis-garis skala
Gambar 2.1 Ketika membaca skala pada mistar, arah pandangan harus tepat tegak lurus pada tanda garis skala yang dibaca. Jika tidak akan terjadi kesalahan paralaks, termasuk kesalahan sistematis.
Seiring kemajuan
teknologi, alat ukur dirancang semakin canggih dan kompleks, sehingga banyak
hal yang harus diatur sebelum alat tersebut digunakan. Bila yang mengoperasikan
tidak terampil, semakin banyak yang harus diatur semakin besar kemungkinan
untuk melakukan kesalahan sehingga memproduksi ketidakpastian yang besar pula.
4.3.
METODE NON PROBABILITIK DALAM MENGATASI KETIDAKPASTIAN
~ Ketidakpastian dapat dianggap sebagai suatu kekurangan informasi yang memadai untuk membuat suatu keputusan. Ketidakpastian merupakan suatu permasalahan karena mungkin menghalangi kita dalam membuat suatu keputusan yang terbaik bahkan mungkin dapat menghasilkan suatu keputusan yang buruk. Dalam dunia medis, ketidakpastian mungkin menghalangi pemeriksaan yang terbaik untuk para pasien dan berperan untuk suatu terapi yang keliru. Dalam bisnis, ketidakpastian dapat berarti kerugian keuangan.
~
Sejumlah
teori yang berhubungan dengan ketidakpastian telah ditemukan, diantaranya
probabilitas klasik, probabilitas Bayes, teori Hartley yang berdasarkan pada
himpunan klasik, teori Shanon yang didasarkan pada peluang, teori
Dempester-Shafer dan teori fuzzy Zadeh. Contoh-contoh klasik system pakar yang
sukses yang bergubungan dengan ketidakpastian adalah MYCIN yang berguna untuk
diagnose medis dan PROSPECTOR untuk eksplorasi mineral.
Suatu penalaran dimana adanya penambahan
fakta baru mengakibatkan ketidakkonsistenan, disebut dengan “Penalaran Non
Monotonis”. Ciri-ciri penalaran tsb sebagai berikut :
~ mengandung ketidakpastian
~ adanya perubahan pada pengetahuan
~ adanya penambahan fakta baru dapat
mengubah konklusi yang sudah terbentuk,
misalkan S
adalah konklusi dari D, bisa jadi S tidak dibutuhkan sebagai konklusi D + fakta
baru
Contoh aplikasi yang klasik sistem pakar
yang sukses sehubungan dengan ketidakpastian:
~ MYCIN untuk diagnosa medis
~ PROPECTOR
untuk ekplorasi mineral
Banyak
kemungkinan dan ketidakpastian menyertai dalam masalah dan solusinya. Ada
beberapa sumber dari ketidakpastian, beberapa diantaranya adalah :
~ Masalah
Beberapa masalah
meliputi factor-faktor yang oleh sifat mereka, tidak pasti atau acak. Sebagai
contoh, dalam pengobatan, penyakit yang sama dapat member gejala yang berbeda
untuk pasien yang lain.
~ Data
Beberapa masalah mungkin memiliki
batasan yang kurang jelas bagi seseorang. Orang yang menghadirkan masalah
mungkin mengetahui beberapa fakta untuk kepastian, menuduh lainnya dan tidak
mengetahui lainnya. Angka-angka dan nilai-nilai dapat tidak tepat, ditebak atau
tidak diketahui.
~ Pakar
Manusia sering dapat memakai pengetahuan
mereka tanpa mengetahui secara eksplisit apa pengetahuan itu sendiri. Mereka
mungkin harus meningkatkan secara detail apa yang mereka lakukan dan bagaimana
dan tampak tak jelas atau bahkan bertentangan dengan dirinya sendiri.
~ Solusi
Ada beberapa area tertentu dimana tidak
terdapat pakar yang diakui. Pakar sendiri mungkin tidak setuju satu sama lain
dan tak seorangpun dapat memutuskan solusi yang baik. Domain seperti itu dapat
berupa strategi militer.
4.4.
ANALISIS TITIK IMPAS
Break
event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi perusahaan tidak
mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya). Sebelum
memproduksi suatu produk, perusahaan terlebih dulu merencanakan seberapa besar
laba yang diinginkan. Ketika menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan
biaya produksi, maka dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan
tingkat harga berapa penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut
rugi dan mampu menetapkan penjualan dengan harga yang bersaing pula tanpa
melupakan laba yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat
berpengaruh terhadap harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan
penentuan titik impas tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga yang
pada penjualan. Analisis break even sering digunakan dalam hal yang lain
misalnya dalam analisis laporan keuangan. Dalam analisis laporan keuangan kita
dapat menggunakan rumus ini untuk mengetahui:
1. Hubungan antara penjualan, biaya, dan
laba
2. Struktur biaya tetap dan variable
3. Kemampuan perusahaan memberikan
margin unutk menutupi biaya tetap
4.Kemampuan perusahaan dalam menekan
biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan rugi
Selanjutnya,
dengan adanya analisis titik impas tersebut akan sangat membantu manajer dalam
perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga manajer dapat mengambil
keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan keuntungan, dan melakukan
prediksi keuntungan yang diharapkan melalui penentuan
~ harga jual persatuan,
~ produksi minimal,
~ pendesainan produk, dan lainnya
Dalam penentuan
titik impas perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini agar titik
impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
~ Tingkat laba yang ingin dicapai dalam
suatu periode
~ Kapasitas produksi yang tersedia, atau
yang mungkin dapat ditingkatkan
~ Besarnya biaya yang harus dikeluarkan,
mencakup biaya tetap maupun biaya variable.
4.5.
ANALISIS SENSITIVITAS
Merupakan
suatu analisis untuk dapat melihat pengaruh2 yang akan terjadi akibat keadaan
yang berubah-ubah
~ Tujuan Analisis Sensitivitas :
1. Memperbaiki cara pelaksanaan
proyek/bisnis yang sedang dilaksanakan
2. Memperbaiki design proyek/bisnis
sehingga dapat meningkatkan NPV
3. Mengurangi resiko kerugian dgn menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang harus diambil
3. Mengurangi resiko kerugian dgn menunjukkan beberapa tindakan pencegahan yang harus diambil
Proyek pertanian sangat sensitif
(berubah-ubah) akibat 4 hal, yaitu :
1. Harga Output (apabila penetapan harganya berbeda dengan kenyataan yang terjadi)
2. Keterlambatan pelaksanaan (keterlambatan inovasi teknologi, pemesanan dan penerimaan teknologi)
1. Harga Output (apabila penetapan harganya berbeda dengan kenyataan yang terjadi)
2. Keterlambatan pelaksanaan (keterlambatan inovasi teknologi, pemesanan dan penerimaan teknologi)
3. Kenaikan Biaya
(Input) Umumnya proyek sangat sensitif terhadap perubahan biaya terutama biaya konstruksi
4. Hasil (memperkirakan hasil, gangguan hama/penyakit, gamgguan musim)
(Input) Umumnya proyek sangat sensitif terhadap perubahan biaya terutama biaya konstruksi
4. Hasil (memperkirakan hasil, gangguan hama/penyakit, gamgguan musim)
Perubahan keempat variabel tersebut akan
mempengaruhi komponen Cashflow (inflow ataupun outflow) yang pada akhirnya akan
mempengaruhi Net benefit dan mengubah kriteria investasi.
Cara melakukan Analisis Sensitivitas
Kita memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut kita melakukan perubahan terhadap masalah yg dianggap penting pada analisis proyek & kemudian menentukan pengaruh perubahan tsb terhadap daya tarik proyek.
Kita memilih sejumlah nilai yang dengan nilai tersebut kita melakukan perubahan terhadap masalah yg dianggap penting pada analisis proyek & kemudian menentukan pengaruh perubahan tsb terhadap daya tarik proyek.
Sejumlah nilai tersebut berdasarkan
data-data yang tersedia (ada dasarnya)
Misalnya,
1. perubahan kenaikan biaya 10 persen karena ……
2. perubahan penurunan produksi sebesar 30 % karena hama penyakit,
3. Dll
Misalnya,
1. perubahan kenaikan biaya 10 persen karena ……
2. perubahan penurunan produksi sebesar 30 % karena hama penyakit,
3. Dll
NPV proyek irigasi pada DF 12 % adalah
Rp 8.14 ribu juta rupiah
IRR = 20 + 5((0.29/(0.29-(-0.85))
= 21 persen
IRR = 20 + 5((0.29/(0.29-(-0.85))
= 21 persen
NPV pada DF 12 % = Rp 2.37 ribu juta
IRR = 15 + 5(0.14/1.96)
= 15 %
IRR = 15 + 5(0.14/1.96)
= 15 %
4.6.
ANALISIS SEBUAH USULAN INVESTASI PROYEK ESTIMASI
Dalam
pengambilan keputusan investasi, opportunity cost memegang peranan yang
penting. Opportunity cost merupakan pendapatan atau penghematan biaya yang
dikorbankan sebagai akibat dipilihnya alternatif tertentu. Misalnya dalam
penggantian mesin lama dengan mesin baru, harga jual mesin lama harus
diperhitungkan dalam mempertimbangkan investasi pada mesin baru.
Dalam prinsip akuntansi yang lazim,
biaya bunga modal sendiri tidak boleh diperhitungkan sebagai biaya. Dalam
pengambilan keputusan investasi, biaya modal sendiri justru harus
diperhitungkan.
Analisis biaya dalam keputusan investasi
lebih dititikberatkan pada aliran kas, karena saat penelimaan kas dalam
investasi memilki nilai waktu uang. Satu rupiah yang diterima sekarang lebih
berharga dibandingkan dengan satu rupiah yang diterima di masa yang akan
datang. Oleh karena itu, meskipun untuk perhitungan laba perusahaan, biaya
diperhitungkan berdasarkan asas akrual, namun dalam perhitungan pemilihan
investasi yang memperhitungkan nilai waktu uang, biaya yang diperhitungkan
adalah biaya tunai.
PAJAK PENGHASILAN
Karena keputusan
investasi didasarkan pada aliran kas, maka pajak atas laba merupakan unsur
informasi penting yang ikut dipertimbangkan dalam perhitungan aliran kas untuk
pengambilan keputusan investasi. Jika suatau usulan investasi diperkirakan akan
mengakibatkan penghematan biaya atau tanbahan pendapatan, maka disisi lain akan
mengakibatkan timbulnya laba diferensial, yang akan menyebabkan tambahan pajak
penghasilan yang akan dibayar oleh perusahaan. Oleh karena itu dalam
memperhitungkan aliran kas keluar dari investasi, perlu diperhitungkan pula
tambahan atau pengurangan pajak yang harus dibayar akibat adanya penghematan
biaya atau penambahan pendapatan tersebut dan sebaliknya.
KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Dalam pemilihan
usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi sebagai salah satu
dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntansi
dimasukkan dalam suatu model pengambilan keputusan yang berupa kriteria
penilaian investasi untuk memungkinkan manajemen memilih investasi terbaik di
antara alternatif investasi yang tersedia.
Ada beberapa metode untuk menilai perlu
tidaknya suatu investasi atau untuk memilih berbagai macam alternatif
investasi.
~ Pay back method
~ Average return on investment
~ Present value
~ Discounted cash flow (Internal Rate of Return)
~ Modified Internal Rate of Return (MIRR)
~ rofitability Index (PI)
~ Average return on investment
~ Present value
~ Discounted cash flow (Internal Rate of Return)
~ Modified Internal Rate of Return (MIRR)
~ rofitability Index (PI)
Pay back Method
Dalam metode ini
faktor yang menentukan penerimaan atau penolakan suatu usulan investasi adalah
jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali investasi. Oleh karena itu,
dengan metode ini setiap usulan investasi dinilai berdasarkan apakah dalam
jangka waktu tertentu yang diinginkan oleh manajemen , jumlah kas masuk atau
penghematan tunai yang diperoleh dari investasi dapat menutup investasi yang
direncanakan.
Investasi
Pay back period =
Kas masuk bersih
Pay back period =
Kas masuk bersih
Kelemahan pay back method:
1. Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.
2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.
1. Metode ini tidak memeperhitungkan nilai waktu uang.
2. Metode ini tidak memperlihatkan pendapatan selanjutnya setelah investasi pokok kembali.
Kebaikan pay back method:
1. Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan, maka metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi.
2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.
3. Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk penilaian usulan investasi
1. Untuk investasi yang besar resikonya dan sulit diperkirakan, maka metode ini dapat mengetahui jangka waktu yang diperlukan untuk pengembalian investasi.
2. Metode ini dapat digunakan untuk menilai dua investasi yang mempunyai rate of return dan resiko yang sama, sehingga dapat dipilih investasi yang jangka waktu pengembaliannya paling cepat.
3. Metode ini merupakan alat yang paling sederhana untuk penilaian usulan investasi
PV Investasi
Pay back period =
PV Kas masuk bersih
Pay back period =
PV Kas masuk bersih
Average Return on Investment
Metode ini sering disebut Financial
statement method, karena dalam perhitungannya digunakan angka laba akuntansi
Rata-rata Laba sesudah pajak
Rata-rata kembalian investasi =
Rata-rata investasi
Rata-rata kembalian investasi =
Rata-rata investasi
Kriteria pemilihan investasi dengan
metode ini adalah: Suatu investasi akan diterima jika tarif kembalian
investasinya dapat memenuhi batasan yang telah ditetapkan oleh manajemen.
Kelemahan metode rata-rata kembalian
investasi:
1. Belum memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Menitik beratkan maslah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi
3. Merupakan pendekatan jangka pendek.
1. Belum memperhitungkan nilai waktu uang.
2. Menitik beratkan maslah akuntansi, sehingga kurang memperhatikan data aliran kas dari investasi
3. Merupakan pendekatan jangka pendek.
Present Value Method
Teknik net present value (NPV) merupakan teknik yang didasarkan pada arus kas yang didiskontokan. Ini merupakan ukuran dari laba dalam bentuk rupiah yang diperoleh dari suatu investasi dalam bentuk nilai sekarang. NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menhitung nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh dari operasi dengan menggunakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan kemudian menguranginya dengan pengeluaran kas neto awal.
Teknik net present value (NPV) merupakan teknik yang didasarkan pada arus kas yang didiskontokan. Ini merupakan ukuran dari laba dalam bentuk rupiah yang diperoleh dari suatu investasi dalam bentuk nilai sekarang. NPV dari suatu proyek ditentukan dengan menhitung nilai sekarang dari arus kas yang diperoleh dari operasi dengan menggunakan tingkat keuntungan yang dikehendaki dan kemudian menguranginya dengan pengeluaran kas neto awal.
NPV = present value dari arus kas
operasi – pengeluaran kas neto awal
At Io = nilai investasi atau outlays
NPV = -Io + ∑ ————– At = aliran kas neto pada periode t
( 1 + r ) t r = diacount rate
t = umur proyek.
NPV = -Io + ∑ ————– At = aliran kas neto pada periode t
( 1 + r ) t r = diacount rate
t = umur proyek.
Jikalau NPV dari suatu proyek positif,
hal ini berarti bahwa proyek tersebut diharapkan akan menaikkan nilai perusahaan
sebesar jumlah positif dari NPV yang dihitung dari investasi tersebut dan juga
bahwa investasi tersebut diharpkan akan menghasilkan tingkat keuntungan yang
lebih tinggi daripada tingkat keuntungan yang dikehendaki.
Discounted Cash Flows Method (IRR)
Pada dasarnya metode ini sama dengan metode present value, perbedaanya adalah dalam present value tarif kembalian sudah ditentukan lebih dahulu, sedangkan dalam discounted cash flow justru tarif kembalian yang dihitung sebagi dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan investasi. Penentuan tarif kembalian dilakukan dengan metode trial and error, dengan cara sbb;
Pada dasarnya metode ini sama dengan metode present value, perbedaanya adalah dalam present value tarif kembalian sudah ditentukan lebih dahulu, sedangkan dalam discounted cash flow justru tarif kembalian yang dihitung sebagi dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan investasi. Penentuan tarif kembalian dilakukan dengan metode trial and error, dengan cara sbb;
1. Mencari nilai tunai aliran kas masuk
bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara sembarang di atas atau dibawah
tarif kembalian investasi yang diharapkan.
2. Mengiterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian sesungguhnya.
2. Mengiterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian sesungguhnya.
Modified Internal Rate of Return (MIRR)
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya sama dengan present value nilai terminal,dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.
MIRR adalah suatu tingkat diskonto yang menyebabkan persent value biaya sama dengan present value nilai terminal,dimana nilai terminal adalah future value dari kas masuk yang digandakan dengan biaya modal.
Nilai terminal S
CIFt (1 + k ) n-t
PV Biaya = =
(1 + MIRR )n (1 + MIRR )n
dimana:
PV Biaya = =
(1 + MIRR )n (1 + MIRR )n
dimana:
CIF t : aliran kas masuk pada periode t
MIRR : modified IRR
n : usia proyek
k : biaya modal proyek/tingkat keuntungan diinginkan
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya modal/return diinginkan.
MIRR : modified IRR
n : usia proyek
k : biaya modal proyek/tingkat keuntungan diinginkan
Nilai terminal : future value dari aliran kas masuk yang digandakan dengan biaya modal/return diinginkan.
Profitability Index (PI)
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal.
PI adalah nilai tunai semua kas masuk yang diterima sesudah investasi awal dibagi dengan investasi awal.
Nilai tunai penerimaan sesudah investasi
awal
PI =
Investasi awal
PI =
Investasi awal
Bila ada beberapa alternatif proyek,
manajemen sebaiknya memilih proyek yang memiliki PI lebih besar dari satu dan
yang paling tinggi.
Penilaian Investasi dengan Umur (Usia)
Ekonomis Berbeda
~ Untuk memilih usulan investasi yang
memiliki umur ekonomis berbeda dapat dilakukan dengan dua pendekatan: Chain
method atau Replacement method dan Equivalent annual cost.
~ Langkah-langkah chain method:
1. Mencari angka kelipatan persekutuan terkecil yang dapat dibagi oleh kedua umur usulan investasi.
2. Menghitung present value biaya dari masing-masing usulan investasi
1. Mencari angka kelipatan persekutuan terkecil yang dapat dibagi oleh kedua umur usulan investasi.
2. Menghitung present value biaya dari masing-masing usulan investasi
~ Langkah-langkah equivalent annual cost
:
1. Menghitung present value dari biaya usulan investasi dengan discount rate tertentu.
2. Mencari annuity factor dari discounted rate yang digunakan untuk menghitung present value investasi yang bersangkutan.
3. Membagi present value masing-masing usulan investasi (poin 1) dengan (poin 2).
4. Usulan investasi yang memiliki biaya ekuivalen tahunan terkecil merupakan usulan yang dipilih.
1. Menghitung present value dari biaya usulan investasi dengan discount rate tertentu.
2. Mencari annuity factor dari discounted rate yang digunakan untuk menghitung present value investasi yang bersangkutan.
3. Membagi present value masing-masing usulan investasi (poin 1) dengan (poin 2).
4. Usulan investasi yang memiliki biaya ekuivalen tahunan terkecil merupakan usulan yang dipilih.
Pengaruh Inflasi pd Capital Budgeting
Apabila laju inflasi cukup signifikan,
maka perlu diperimbangkan dalam keputusan capital budgeting.
Ada dua komponen yang terpengaruh oleh
inflasi, yaitu aliran kas masuk dan tingkat penghasilan (rate of return) atau
cost of capital yang diinginkan. Oleh karena itu kedua komponen tersebut perlu
disesuaikan. Pedoman penyesuaiannya adalah sbb:
1. Kalikan indeks harga dengan aliran
kas yang diukur berdasarkan nilai rupiah riil untuk mendapatkan arus kas dengan
nilai nominal.
2. Hitung tingkat penghasilan nominal :
2. Hitung tingkat penghasilan nominal :
(1 + tingkat inflasi ) ( 1 + tingkat
penghasilan ) – 1
Contoh Kasus
1. PT Aqila merencanakan sebuah proyek
investasi yang membutuhkan dana investasi sebesar Rp 500.000.000,-. Dari dana
tersebut Rp 50.000.000 sebagai modal kerja dan sisanya sebagai modal tetap.
Investasi diperkirakan mempunyai umur ekonomis 5 tahun dengan nilai sisa Rp
100.000.000. Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus. Estimasi
pendapatan selama umur ekonomis adalah sebagai berikut:
Tahun Pendapatan/Penjualan (Rp)
1 350.000.000
2 360.000.000
3 370.000.000
4. 410.000.000
5. 430.000.000
1 350.000.000
2 360.000.000
3 370.000.000
4. 410.000.000
5. 430.000.000
Struktur biaya yang dikeluarkan terdiri
dari biaya variable 40% dari penjualan dan biaya tetap selain penyusutan Rp
15.000.000. Pajak 30% dan tingkat keuntungan yang diharapkan 20%.
Diminta:
a. Saudara diminta untuk menganalisis dengan berbagai metode apakah rencana investasi tersebut layak dilakukan.
a. Saudara diminta untuk menganalisis dengan berbagai metode apakah rencana investasi tersebut layak dilakukan.
b. Seandainya laju inflasi diasumsikan
6% per tahun apakah rencana investasi tersebut layak dilakukan, gunakan metode
NPV dan IRR.
2. PT Maju Terus mempertimbangkan untuk
mengganti mesin A. Nilai buku mesin A adalah Rp 4.000.000,- dan memiliki sisa
umur ekonomis 4 tahun tanpa nilai residu. Bila mesin A dijual pada saat
sekarang, harga pasarnya sebesar Rp 1.000.000,-. Manajemen PT Maju Terus tidak
berani membeli mesin baru yang memiliki umur panjang mengingat perkembangan
teknologi yang peKsat. Oleh sebab itu manajemen PT Maju Terus mempertimbangkan
membeli mesin B yang memiliki umur ekonomis 4 tahun. Harga mesin B Rp
10.000.000,- dengan nilai residu pada akhir tahun ke-4 sebesar Rp 1.000.000,-
Dengan mesin baru biaya operasional per tahun Rp 7.000.000,- sedang dengan
mesin A Rp 10.000.000,- . Bila manajemen tetap menggunakan mesin A pada akhir
tahun ke-2 manajemen harus melakukan perbaikan besar yang diduga memerlukan
biaya Rp 2.000.000,-. Tingkat pajak yang berlaku 10% dan biaya penggunaan modal
sebesar 15%.
Diminta:
a. Berdasarkan data diatas apakah rencana penggantian mesin dapat diterima bila digunakan kriteria investasi dengan net present value.
b. Apabila tingkat inflasi sebesar 10%, bagaimana pengaruhnya terhadap rencana investasi tersebut.
a. Berdasarkan data diatas apakah rencana penggantian mesin dapat diterima bila digunakan kriteria investasi dengan net present value.
b. Apabila tingkat inflasi sebesar 10%, bagaimana pengaruhnya terhadap rencana investasi tersebut.
3. Kasus Penggantian
PT Alya merencanakan mengganti mesin lama dengan mesin baru dengan alasan penghematan. Mesin lama memiliki umur ekonomis 10 tahun dan saat ini masih dapat digunakan 5 tahun lagi. Pajak penghasilan 20%. Metode depresiasi dengan garis lurus. Informasi kedua mesin sebagai berikut:
Keterangan Mesin Lama Mesin Baru
Harga perolehan Rp 320.000.000 Rp 380.000.000
Umur ekonomis 10 tahun 5 tahun
Nilai sisa Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
Harga jual Rp 210.000.000
PT Alya merencanakan mengganti mesin lama dengan mesin baru dengan alasan penghematan. Mesin lama memiliki umur ekonomis 10 tahun dan saat ini masih dapat digunakan 5 tahun lagi. Pajak penghasilan 20%. Metode depresiasi dengan garis lurus. Informasi kedua mesin sebagai berikut:
Keterangan Mesin Lama Mesin Baru
Harga perolehan Rp 320.000.000 Rp 380.000.000
Umur ekonomis 10 tahun 5 tahun
Nilai sisa Rp 20.000.000 Rp 20.000.000
Harga jual Rp 210.000.000
Tingkat keuntungan yang dianggap layak
20%. Penghematan penggunaan mesin baru sebesar Rp 70.000.000 per tahun.
Diminta:
a. Saudara yang ahli keuangan diminta untuk melakukan perhitungan apakah rencana perusahaan mengganti mesin adalah layak. Gunakan metode NPV dan IRR.
b. Apabila inflasi diasumsikan sebesar 10%, apakah investasi tersebut masih layak dilakukan. Gunakan metode NPV dan IRR.
a. Saudara yang ahli keuangan diminta untuk melakukan perhitungan apakah rencana perusahaan mengganti mesin adalah layak. Gunakan metode NPV dan IRR.
b. Apabila inflasi diasumsikan sebesar 10%, apakah investasi tersebut masih layak dilakukan. Gunakan metode NPV dan IRR.
4.7.
ESTIMASI OPTIMIS-PESIMISTIS
1. Optimis
Dalam kamus besar bahasa Indonesia
dijelaskan bahwa yang dimaksud optimis adalah orang yang selalu berpengharapan
(berpandagan) baik dalam menghadap segala hal atau persoalan, misalnya :
– seorang siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
– Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut.
– seorang siswa/siswi yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru (SPMB) dia berharap akan lulus dan diterima di perguruan tinggi yang ia pilih.
– Seseorang ingin bekerja di sebuah perusahaan swasta, kalau ia berfikir optimis, tentu dia akan berusaha mengajukan lamaran dan berharap agar lamaran diterima serta dapat bekerja di perusahaan tersebut.
2. Pesimis
Kebalikan dari sikap optimis adalah
sifat pesimis. Sifat pesimis dapat diartikan berprasangka buruk terhadap Allah
SWT. Seseorang yang pesimis biasanya selalu khawatir akan memperoleh kegagalan,
kekalahan, kerugian atau bencana, sehingga ia tidak mau berusaha untuk mencoba.
4.8.
TINGKAT MARR YANG MEMPERTIMBANGKAN RESIKO
MARR
adalah
tingkat suku bunga pengebalian minimum yang menarik , di mana tingkat suku
bunga tersebut akan dijadikan dasar atau indikator keputusan manajemen
sehubunga dengan pemilihan alternatif-alternatif biaya
(cost alternatives), manfaat (benefit alternatives) atau kelayakan suatu investasi (feasibility
study), Penentuan MARR harus mempertimbangkan beberapa hal, yang akan
dijelaskan sebagai berikut.
~ Cost of Capital (Biaya Modal)
Jika sumber
biaya investasi adalah dana pinjaman, maka penentuan MARR harus
mempertimbangkan faktor biaya modal (tingkat suku bunga pinjaman ditambah
dengan faktor-faktor resiko investasi). Karena return dari investasi yang
dilakukan minimal harus menutupi biaya modal yang digunakan. Selain itu
jumlah uang yang tersedia, dan sumber biaya dari mana dana tersebut diadakan
(equity atau debt financing) perlu dipertimbangkan pula.
Misalnya TELKOM akan membangun jaringan
transport nasional yang berbasis teknologi ATM dengan modal investasi
berupa pinjaman kredit dari sebuah Bank dengan tingkat bunga 60%/tahun,
maka investasi yang dilakukan dikatakan layak jika memberikan return sama
atau lebih dari 60%/tahun atau proyek investasi tersebut harus
menghasilkan Net Present Value (NPV) atau Net Equivalence Uniform Annual
Cash Flow (EUAC) positif.
~ Cost of Opportunity Loss (Biaya Hilangnya Kesempatan)
Lain halnya bila
investasi yang dilakukan dengan menggunakan modal sendiri, maka penentuan
MARR harus mempertimbangkan biaya hilangnya kesempatan yang tidak diambil
karena kita memutuskan atau menjatuhkan pilihan pada alternatif lain.
Misalkan TELKOM tahun 1998
memutuskan untuk investasi senilai Rp. 10 Trilyun dengan modal sendiri,
maka investasi tersebut menghilangkan kesempatan TELKOM untuk memperoleh
return
pada alternatif investasi lainnya,
misalnya membeli Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan suku bunga 70%
/tahun ( = Rp. 7 Trilyun /tahun).
~ Risk Investment
Suatu investasi
akan mengandung resiko, berapapun kecilnya resiko tersebut. Besar kecilnya
resiko akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen (investor) dalam
memiliki atau mencari informasi – informasi yang relevan dengan kegiatan
investasi yang dilakukan. Semakin sedikit informasi yang dimiliki semakin
besar resiko investasi yang harus ditanggung, demikian sebaliknya.
~ Jenis Organisasi dan Usaha
Suatu organisasi
akan memiliki opportunity dan resiko yang berbeda dalam melakukan kegiatan
investasi dengan organisasi lainnya. Demikian halnya dengan jenis usaha
yang dimasuki. Jenis usaha manufaktur dimungkinkan memiliki tingkat MARR
yang berbeda dengan usaha pertanian, perhotelan, dsb. Proyek pememrintah
akan memiliki MARR yang berbeda dengan jenis sektor industri yang
kompetitif
4.9.
PENURUNAN UMUR PROYEK
Manajemen
proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang
penting untuk menyelesaikan proyek. Hal pertama yang harus dianggap sebagai
manajemen proyek adalah bahwa proyek ini diantarkan dengan batasan
yang ada. Hal kedua adalah kemungkinan terbaik distribusi sumber daya.
Manajemen proyek adalah seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai
sampai selesai.
Kata Manajemen berasal dari bahasa
Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.
Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Kata manajemen mungkin berasal dari
bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya
“mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”.
Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti
“kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni
mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa
Italia.Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi
ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.
Sebelum abad ke-20, terjadi dua
peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun
1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth
of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan
diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian
pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri
pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh
orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat
menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap
orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat
hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan
bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan meningkatnya
keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, menghemat waktu yang terbuang
dalam pergantian tugas, dan menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat
menghemat tenaga kerja.
Peristiwa penting kedua yang
mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris.
Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga
manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah
menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan
manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka
meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan
tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga
ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.
~ Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen
dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan
dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.
Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis
bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20.Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi
manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan
mengendalikan. Namun saat ini, kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi
tiga, yaitu:
- Perencanaan
(planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer
mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan
kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi
lainnya tak dapat berjalan.
- Pengorganisasian
(organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer
dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian
dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan,
siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada
tingkatan mana keputusan harus diambil.
- Pengarahan
(directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan
manajerial dan usaha
ANALISIS PENGGANTIAN
5.1.
ALASAN-ALASAN ANALISIS PENGGANTIAN
Empat
alasan utama yang meringkas sebagian besar penyebab penggantian aset adalah
sbb:
~ Kerusakan
(pemburukan) fisik : adalah perubahan yang terjadi pada kondisi fisik aset.
Biasanya, penggunaan berlanjut (penuaan) akan menyebabkan pengoperasian sebuah
aset menjadi kurang efisien.
~ Keperluan perubahan :
aset modal (capital aset) digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang
dapat memenuhi keinginan manusia. -> kategori lain dari keusangan
(obsolescence)
~ Teknologi : Dampak
perubahan teknologi terhadap berbagai jenis aset akan berbeda-beda. Contoh :
peralatan manufaktur terotomatisasi. -> kategori lain dari keusangan
(obsolescence)
~ Pendanaan : Faktor
keuangan melibatkan perubahan peluang ekonomi eksternal terhadap operasi fisik
atau penggunaan aset dan akan melibatkan pertimbangan pajak. Contoh : menyewa
(mengontrak) aset mungkin akan lebih menarik daripada memiliki aset tersebut.
-> dapat dianggap sebagai bentuk keusangan (obsolescence)
Umur kepemilikan
(ownership life) adalah periode antara tanggal perolehan dan tanggal
“pembuangan” (disposal) oleh seorang pemilik. Contoh : sebuah mobil dapat
berfungsi sebagai kendaraan keluarga utama untuk beberapa tahun dan kemudian
berfungsi sebagai angkutan lokal untuk beberapa tahun kemudian.
Umur fisik (physical
life) adalah periode antara perolehan awal dan pelepasan (pembuangan) akhir
sebuah aset selama rangkaian kepemilikannya. Contoh : mobil yang baru saja
digambarkan dapat memiliki beberapa pemilik selama keberadaannya.
Masa manfaat (useful
life) adalah periode waktu (tahun) selama sebuah aset berada dalam masa
produktif (baik sebagai aset utama maupun cadangan). Masa manfaat adalah
estimasi seberapa lama sebuah aset diharapkan dapat dimanfaatkan dalam
perdagangan atau bisnis untuk menghasilkan pendapatan.
5.2. FAKTOR-FAKTOR YANG HARUS DIPERTMBANGKAN DALAM
ANALISIS PENGGANTIAN
Kesalahan hasil analisis akan sangat
membahayakan keputusan yang logis, sehingga ada beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam analisis penggantian
1. Kesalahan
estimasi masa lalu
Setiap
kesalahan estimasi yang dibuat pada analisis sebelumnya terhadap aset lama
tidaklah relevan (kecuali terdapat implikasi pajak penghasilan). Contoh :
ketika nilai buku (BV) sebuah aset lebih besar daripada nilai pasar (MV) masa
sekarangnya, perbedaannya seringkali dianggap sebagai sebuah kesalahan
estimasi. ‘Kesalahan’ tersebut juga timbul ketika kapasitas tidak lagi
mencukupi, biaya pemeliharaan lebih tinggi dari yang diantipasi dst.
Faktanya adalah bhw kerugian tsb telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian ini tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
Faktanya adalah bhw kerugian tsb telah terjadi, mampu atau tidak mampu ditanggung, dan kerugian ini tetap timbul tanpa melihat apakah penggantian dilakukan atau tidak.
2. Perangkap
Sunk Cost (Biaya Tertanam)
Jika pajak
dilibatkan, kita harus memasukkan sunk cost ke dalam analisis ekonomi teknik.
Kesalahan serius dapat terjadi dalam praktek jika sunk cost ditangani secara
tidak tepat dalam.
Sunk cost (yaitu MV-BV<0) berkaitan dengan mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan ini akan menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
Sunk cost (yaitu MV-BV<0) berkaitan dengan mempertahankan aset lama tidak harus ditambahkan pada harga pembelian alternatif terbaik yang ada. Kesalahan ini akan menghasilkan hasil akhir yang tidak tepat yang menguntungkan alternatif mempertahankan aset lama.
3. Nilai
investasi aset lama dan pandangan pihak luar (outsider viewpoint)
“Titik
pandang pihak luar (outsider viewpoint)” untuk memperkirakan jumlah investasi
aset lama (defender). Outsider Viewpoint adalah perspektif pihak ketiga yang
netral dalam menetapkan MV sebuah aset bekas secara wajar (fair). Titik pandang
ini mendorong analis untuk memfokuskan pada arus kas saat ini dan masa datang,
sehingga menghindari godaan untuk memikirkan biaya masa lalu.
MV saat ini yang dapat dicapai (dimodifikasi oleh pengaruh pajak penghasilan) adalah jumlah investasi yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat ini dalam analisis penggantian. Salah satu cara membenarkan hal ini adalah dengan menggunakan biaya peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (opportunity forgone principle). Artinya, jika diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang ada saat ini, kita melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat dicapai pada waktu tersebut. Jadi, hal ini menggambarkan opportunity cost mempertahankan aset lama (defender).
Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan penantang (aset pengganti), maka dalam analisis penggantian, pengeluaran ini harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat ini untuk menentukan investasi total aset lama.
Ketika menggunakan outsider viewpoint, total investasi aset lama adalah opportunity cost dari tidak menjual aset yang ada saat ini untuk memperoleh MV-nya, plus biaya memperbaikinya sehingga dapat bersaing dengan penantang terbaik (semua aset baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi dari harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan outsider viewpoint untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan ini akan menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.
MV saat ini yang dapat dicapai (dimodifikasi oleh pengaruh pajak penghasilan) adalah jumlah investasi yang tepat untuk ditetapkan terhadap aset yang ada saat ini dalam analisis penggantian. Salah satu cara membenarkan hal ini adalah dengan menggunakan biaya peluang (opportunity cost) atau prinsip peluang yang hilang (opportunity forgone principle). Artinya, jika diputuskan untuk tetap mempertahankan aset yang ada saat ini, kita melepaskan peluang untuk memperoleh MV neto yang dapat dicapai pada waktu tersebut. Jadi, hal ini menggambarkan opportunity cost mempertahankan aset lama (defender).
Jika terdapat pengeluaran investasi baru, misalnya untuk pemeriksaan dan perbaikan aset lama sehingga dapat bersaing dengan penantang (aset pengganti), maka dalam analisis penggantian, pengeluaran ini harus ditambahkan pada MV yang dapat dicapai saat ini untuk menentukan investasi total aset lama.
Ketika menggunakan outsider viewpoint, total investasi aset lama adalah opportunity cost dari tidak menjual aset yang ada saat ini untuk memperoleh MV-nya, plus biaya memperbaikinya sehingga dapat bersaing dengan penantang terbaik (semua aset baru yang layak dipertimbangkan).
MV aset lama tidak harus dikurangi dari harga pembelian aset pengganti ketika menggunakan outsider viewpoint untuk menganalisis masalah penggantian. Kesalahan ini akan menggandakan MV aset lama dan membiaskan perbandingan yang menguntungkan aset pengganti.
Contoh 1 :
Investasi modal sebuah mesin yang dibeli dua tahun lalu adalah $20.000.
Mesin tersebut telah disusutkan dengan menggunakan metode MACRS (GDS), dan
BVnya saat ini adalah sebesar $9.600. MV mesin tersebut, jika dijual saat ini,
adalah $5.000 dan akan memerlukan biaya $2.000 untuk mereparasi mesin agar
tetap dapat dipergunakan selama lima tahun lagi. Berapakah (a) total investasi
aset lama dan (b) nilai yang tidak diamortisasi?
Jawaban :
Investasi aset lama adalah MVnya saat ini plus setiap pengeluaran yang
dibutuhkan agar aset masih dapat dipergunakan (dan dapat dibandingkan) relatif
terhadap mesin baru yang tersedia.
(a) Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $5.000 + $2.000 = $7.000
(b) Jika mesin ini dijual sebesar $5.000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $9.600 - $5.000 = $4.600
4. Pentingnya konsekuensi pajak penghasilan
Penggantian aset seringkali menimbulkan capital gain atau capital loss atau keuntungan atau kerugian dari penjualan tanah atau properti yang dapat disusutkan. Untuk memperoleh analisis ekonomi yang akurat dalam hal ini, analisis harus dibuat dengan dasar setelah pajak (after-tax basis).
Pengaruh pajak penghasilan pada keputusan penggantian tidak dapat diabaikan. Kredit pajak penghasilan yang hilang berkaitan dengan alternatif mempertahankan aset lama akan menjauhkan preferensi ekonomi dari aset lama, sehingga mendorong aset pengganti sebagai pilihan lebih baik.
(a) Investasi untuk mempertahankan mesin sekarang adalah $5.000 + $2.000 = $7.000
(b) Jika mesin ini dijual sebesar $5.000, nilai yang tidak diamortisasi akan sebesar $9.600 - $5.000 = $4.600
4. Pentingnya konsekuensi pajak penghasilan
Penggantian aset seringkali menimbulkan capital gain atau capital loss atau keuntungan atau kerugian dari penjualan tanah atau properti yang dapat disusutkan. Untuk memperoleh analisis ekonomi yang akurat dalam hal ini, analisis harus dibuat dengan dasar setelah pajak (after-tax basis).
Pengaruh pajak penghasilan pada keputusan penggantian tidak dapat diabaikan. Kredit pajak penghasilan yang hilang berkaitan dengan alternatif mempertahankan aset lama akan menjauhkan preferensi ekonomi dari aset lama, sehingga mendorong aset pengganti sebagai pilihan lebih baik.
5. Umur
ekonomi aset baru
Umur ekonomi
aset akan meminimasi ekuivalen biaya tahunan seragam (equivalent uniform annual
cost – EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset. Sangat penting untuk
mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip bahwa aset
baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi (optimum)
mereka.
6. Umur
ekonomi aset lama
Pembandingan aset baru dengan lama harus dilakukan secara hati-hati
karena melibatkan umur yang berbeda. Aset lama harus dianggap memiliki umur
lebih lama dibanding umur ekonomi sebenarnya sepanjang biaya marginalnya kurang
dari EUAC minimum aset baru.
5.3.
MASALAH PENGGANTIAN YANG KHAS
Contoh dibawah ini diselesaikan dengan metode berbasis sebelum pajak.
Setelah itu dilakukan analisis dengan metode berbasis setelah pajak dengan
menggunakan sistem penyusutan umum (GDS) MACRS untuk pompa baru (penantang).
Sedangkan penyusutan pompa lama dilanjutkan berdasarkan sistem penyusutan
alternatif (ADS) MACRS, yang dipilih pada saat aset tersebut mulai digunakan.
Kedua analisis menggunakan Outsider viewpoint untuk menentukan investasi dalam
pompa lama jika tidak diganti dengan pompa baru.
Contoh
2 :
Manajer
sebuah perusahaan pembuat karpet sedang memikirkan operasi sebuah pompa utama
pada salah satu alur proses pencairan. Setelah membahas masalah ini dengan
supervisor plant engineering, mereka memutuskan untuk melakukan analisis
penggantian. Mereka juga memutuskan untuk menggunakan sembilan tahun periode
analisis yang dianggap sangat tepat untuk situasi ini. Perusahaan memiliki MARR
10% per tahun untuk investasi modal proyek sebelum pajak, dan 6% per tahun
setelah pajak. Tarif pajak penghasilan sebesar 40%.
Pompa
lama, katakanlah pompa A, termasuk motor penggerak dengan pengendali terpusat,
memerlukan biaya $17.000 pada lima tahun lalu. Periode pemulihan ADS pompa ini,
jika digunakan pada fasilitas pabrik karpet, adalah sembilan tahun. Catatan
akuntansi memperlihatkan bahwa telah dilakukan penyusutan berdasarkan metode
garis lurus dengan ketentuan setengah tahun.
Beberapa
masalah telah terjadi pada pompa A, termasuk penggantian terhadap alat
pendorong dan bantalan poros, dengan biaya $1.750 per tahun. Biaya operasi dan
pemiliharaan (O&M) tahunan telah dirata-ratakan sebesar $3.250. Biaya
asuransi dan pajak properti sebesar 2% dari investasi modal awal. Pompa
tersebut nampaknya masih dapat dipergunakan selama sembilan tahun berikutnya
jika pemeliharaan dan reparasi yang dilakukan saat ini terus dilanjutkan. Jika
pompa ini masih dapat terus dipergunakan, maka setelah sembilan tahun nanti
MV-nya kira-kira akan sebesar $200.
Selain
alternatif melanjutkan penggunaan pompa lama, terdapat alternatif lain yaitu
menjual pompa tersebut secepat mungkin dan membeli sebuah pompa jenis baru.
Harga pompa baru tersebut, katakanlah B, adalah $16.000. Nilai pasar sebesar
$750 dapat diperoleh dari pompa lama. Kelas umur sembilan tahun (kelas properti
MACRS lima tahun) dapat diterapkan pada pompa baru berdasarkan GDS. Perkiraan
nilai pasar pada akhir tahun kesembilan akan sebesar 20% dari investasi modal
awal. Biaya O&M untuk pompa baru diperkirakan sebesar $3.000 per tahun.
Pajak tahunan dan asuransi akan berjumlah 2% dari investasi modal awal
Jawaban
:
Pompa lama A
Investasi
modal ketika dibeli 5 tahun lalu -$17.000
Kelas
umur (dan periode pemulihan ADS) 9
tahun
Biaya
tahunan :
Penggantian pendorong dan bantalan poros -$1.750
Biaya operasi dan pemeliharaan -$3.250
Pajak dan asuransi : $17.000x2% -$ 340
-$ 5.340
Nilai
pasar saat ini
$
750
Perkiraan
nilai pasar akhir tahun ke sembilan berikutnya
$ 200
Nilai
buku saat ini : $17.000 (1-(1/2)(1/9)-4(1/9))
$ 8.500
Pompa baru B
Investasi
modal -$16.000
Kelas
umur 9
tahun
Kelas
properti MACRS 5
tahun
Perkiraan
nilai pasar pd akhir th ke-9 : $16.000x20% $ 3.200
Biaya
tahunan : Operasi dan pemeliharaan -$3.000
Pajak dan asuransi : $16.000x2% -$
320
-$3.320
Tarif
pajak penghasilan efektif = 40%
MARR
(sebelum pajak) = 10%
MARR
(setelah pajak) = 6%
Analisis
sebelum pajak.
Berdasarkan
outsider viewpoint, jumlah investasi
aset lama ini akan sebesar MVnya saat ini yaitu $750; yakni opportunity cost dari mempertahankan
aset lama. Jumlah investasi pada pompa A mengabaikan harga pembelian awal
sebesar $17.000
Analisis
ekuivalen nilai tahunan (equivalent
annual worth-AW) pompa A dan pompa B
Periode
studi : 9 tahun Pertahankan
Penggantian
Pompa
A dengan pompa B
AW
(10%)
Biaya -$5.340 -$3.320
Biaya
pemulihan modal :
-($750-$200)(A/P,10%,9)
- $200(0,10) -$ 115
-($16.000-$3.200)(A/P,10%,9)-$3.200(0,10) -$2.542
-$5.455 -$5.862
Karena
pompa A memiliki nilai AW negatif yang paling kecil (-$5.455>-$5.862),
penggantian pompa tidak dibenarkan, dan aset lama harus tetap dipertahankan
setidaknya satu tahun lagi.
Analisis setelah pajak.
Perhitungan
ATCF aset lama (pompa A):
Akhir
tahun, k
|
(A)
BTCF
|
(B)
Penyusutan
MACRS (ADS)
|
(C)=(A)-(B)
Penghasilan
kena pajak
|
(D)=-0,4(C
)
penghasilan
40%
|
(E)=(A)+(D)
ATCF
|
0
|
(-)$750
MV
|
Tidak ada
|
(+)-$7.750
MV-BV
|
(-)+$3.100
-0,4(MV-BV)
|
(-)$3.850
0,6MV+0,4BV
|
1-4
|
-5.340
|
$1.889
=
17.000(1/9)
|
-7.229
|
+2.892
|
-2.448
|
5
|
-5340
|
$944
=17.000(1/2)(1/9)
|
-6284
|
+2.514
|
-2.826
|
6-9
|
-5.340
|
0
|
-5.340
|
2.136
|
-3.204
|
9
|
200
|
|
200(*)
|
-80
|
+120
|
(*)
Keuntungan dari pembuangan aset (terkena pajak 40%)
Perhitungan
ATCF aset pengganti (Pompa B) :
Akhir
tahun, k
|
(A)
BTCF
|
(B)
Penyusutan
MACRS (GDS)
|
(C
)=(A)-(B)
Penghasilan
kena pajak
|
(D)=
-0,4(C )
Pajak
penghasilan 40%
|
(E)=(A)+(D)
ATCF
|
0
|
-$16.000
|
|
|
|
-$16.000
|
1
|
-3.320
|
$3.200
=16.000x0,2
|
-$6.520
|
+2.608
|
-712
|
2
|
-3.320
|
5.120
=16.000x0,32
|
-8.440
|
+3.376
|
+56
|
3
|
-3.320
|
$3.072
=16.000x0,192
|
-6.392
|
+2.557
|
-763
|
4
|
-3.320
|
$1.843
=16.000x0,1152
|
-5.163
|
+2.065
|
-1.255
|
5
|
-3.320
|
$1.843
|
-5.163
|
+2.065
|
-1.255
|
6.
|
-3.320
|
922
=16.000x0,0576
|
-4.242
|
+1.697
|
-1.623
|
7-9
|
-3.320
|
0
|
-3.320
|
+1.328
|
-1.992
|
9
|
+3.200
|
|
+3.200(*)
|
-1.280
|
+1.920
|
(*)
: Keuntungan dari pembuangan aset (terkena pajak 40%)
AW
(6%) pompa A = -$3.850(A/P,6%,9) - $2.448(P/A,6%,4)(A/P,6%,9) –
[$2.826(F/P,6%,4)+$3.204(F/A,6%,4)-120](A/F,6%,9)
= -$3.333
AW (6%) pompa B = -$16.000(A/P,6%,9) –
[$712(P/F,6%,1)-$56(P/F,6%,2)
+$763(P/F,6%,3)+$1.255(P/F,6%,4)+$1.255(P/F,6%,5)
+$1.623(P/F,6%,6)+$1.992(P/F,6%,7)+$1.992(P/F,6%,8)
+$1.992(P/F,6%,9)](A/P,6%,9)
= -$3.375
Oleh karena AW kedua
pompa hampir sama, pertimbangan lain, seperti keterandalan pompa baru yang
lebih baik, dapat mengurangi preferensi ekonomi pompa A. Biaya tahunan setelah
pajak dari kedua alternatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya tahunan
sebelum pajak.
5.4. ALUR KEPUTUSAN
PENGGANTIAN YANG KHAS
Evaluasi periodik Terhadap semua
aset
Tidak
Diperlukan Penggantian?
(untuk setiap analisis
penggantian)
Ya
Analisis pelepasan tidak Apakah aset lama
Buat keputusan akan diganti?
Ya
Hitung umur ekonomi Apakah
aset pengganti
Aset lama. Terbaik = aset lama?
Ya
Jika umur ekonomi Apakah pertimbangan Kemungkinan dibutuhkan
Telah dicapai, ganti aset pajak/ perubahan asumsi coterminated
Tidak
Biaya terlibat? Buat keputusan
Tidak
Hitung umur ekonomi aset
Lama dan biaya tambahan
Pada tahun satu, dua, dst.
Hitung umur ekonomi
Dan EUAC minimum
Aset pengganti terbaik
Gambar. Pengelolaan aset dan alur keputusan analisis penggantian
5.5.
MENENTUKAN UMUR EKONOMI ASET BARU DAN LAMA
MENENTUKAN UMUR EKONOMI ASET BARU (PENANTANG)
Sangat
penting mengetahui umur ekonomi, EUAC minimum dan total biaya tahun demi tahun
atau biaya tambahan untuk aset baru maupun aset lama sehingga keduanya dapat
dibandingkan berdasarkan evaluasi terhadap umur ekonomi dan biaya yang paling
hemat keduanya.
Untuk sebuah
aset baru, umur ekonominya dapat dihitung jika investasi modal,biaya tahunan
dan nilai pasar per tahun diketahui atau dapat diestimasi.
~ Analisis sebelum pajak
PWk
(i%) = I – MVk (P/F,i%,k) + SEj (P/F,i%,j)
TCk
(i%) = MVk-1 – MVk + iMVk-1 + Ek
Contoh :
Sebuah truk
forklift baru akan memerlukan investasi sebesar $20.000 dan diharapkan memiliki
nilai pasar akhir tahun serta biaya tahunan seperti diperlihatkan pada tabel
dibawah ini. Jika MARR sebelum pajak adalah 10% per tahun, berapa lama aset
tersebut harus dipertahankan kegunaannya?
Jawab :
Penentuan
umur ekonomi N sebelum pajak aset baru :
(1)
Akhir tahun,k
|
Biaya penggunaan pada tahun,
k
|
EUAC tahun k
|
||||
(2)
MV, akhir tahun, k
|
(3)
Penyusutan aktual selama
tahun, k
|
(4)
Biaya modal = 10% dari MV
awal tahun
|
(5)
Biaya tahunan (Ek)
|
(6) = (3)+(4)+(5)
Total biaya (marginal) tahun
k (TCk)
|
(7)
EUACk=[STCj(P/F,10%,j)](A/P,10%,k)
|
|
0
|
$20.000
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1
|
15.000
|
$5.000
=20.000-15.000
|
$2.000
= 20.000x0,1
|
$2.000
|
$9.000
|
$9.000
|
2
|
11.250
|
3.750
=15.000-11.250
|
1.500
= 15.000x0,1
|
3.000
|
8.250
|
8.643
|
3
|
8.500
|
2.750
=11.250-8500
|
1.125
=11.250x0,1
|
4.620
|
8.495
|
8.600
® EUAC minimum (N*=3)
|
4
|
6.500
|
2.000
=8500-6500
|
850
=8500x0,1
|
8.000
|
10.850
|
9.082
|
5
|
4.750
|
1.750
=6500-4750
|
650
=6.500x0,1
|
12.000
|
14.400
|
9.965
|
Asumsi :
semua arus kas terjadi pada setiap akhir tahun.
Kolom 3 :
Penyusutan aktual untuk setiap tahun adalah perbedaan antara nilai pasar awal
dan akhir tahun. Penyusutan untuk masalah ini tidak dihitung berdasarkan metode
formal namun didasarkan pada hasil kekuatan ekspektasi pasar.
Kolom 4 :
Opportunity cost modal pada tahun k adalah 10% dari modal yang tidak direcover
(diinvestasikan dalam aset) pada awal masing-masing tahun.
Kolom 7 :
Equivalent uniform annual cost (EUAC) yang akan timbul setiap tahun jika aset
tersebut dipertahankan penggunaannya sampai tahun k, dan selanjutnya digantikan
pada akhir tahun. EUAC minimum terjadi pada akhir tahun N*. ® Pada aset disini memiliki
EUAC minimum jika dipertahankan kegunaannya hanya selama tiga tahun (yaitu
N*=3).
EUAC2
(10%)= $20.000(A/P,10%,2)-$11.250(A/F,10%,2) + [$2.000(P/F,10%,1)
+ $3.000(P/F,10%,2)](A/P,10%,2)
= $8.643
~ Analisis
setelah pajak
PWk
(i%) = I + S[(1-t)Ej
– tdj ](P/F,i%,j)-[(1-t)MVk + t(BVk )](P/F,i%,k)
Melalui
perhitungan ini akan diketahui PW dari ATCF tahun k, PWk,
berdasarkan analisis setelah pajak dengan :
(1)
menambahkan investasi modal awal (PW besarnya investasi jika terjadi
setelah waktu nol) dan jumlah PW setelah pajak dari biaya tahunan sampai tahun
k, termasuk penyesuaian jumlah penyusutan tahunan (d)
(2)
Menyesuaikan total PW biaya setelah pajak dengan keuntungan atau kerugian
setelah pajak dari pembuangan aset pada akhir tahun k.
Total biaya
marginal setelah pajak pada setiap tahun k :
TCk
(i%) = (1-t)(MVk-1 – MVk + iMVk-1 + Ek)
+ i(t)(BVk-1)
Contoh :
Carilah umur ekonomi sebuah truk forklift baru berdasarkan analisis setelah
pajak yang dibahas pada contoh 3. Asumsikan bahwa forklift baru itu disusutkan
sebagai aset kelas properti tiga tahun MACRS (GDS), tarif pajak penghasilan
efektif 40% dan MARR setelah pajak 6%.
Jawaban :
Penentuan
umur ekonomi aset setelah pajak.
(1)
Akhir tahun, k
|
(2)
MV, Akhir tahun k
|
(3)
Penyusutan aktual selama
tahun k
|
(4)
Biaya modal = 6% dari BOY MV
kolom (2)
=6%(2)k-1
|
(5)
Biaya Tahunan
|
(6)
Total biaya (marginal)
setelah pajak tahun k
(1-t).(kol.3+4+5)
|
0
|
$20.000
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
15.000
|
$5.000
|
$1.200
|
$2.000
|
$4.920
|
2
|
11.250
|
3.750
|
900
|
3.000
|
4.590
|
3
|
8.500
|
2.750
|
675
|
4.620
|
4.827
|
4
|
6.500
|
2.000
|
510
|
8.000
|
6.306
|
5
|
4.750
|
1.750
|
390
|
12.000
|
8.484
|
t = pajak
penghasilan efektif = 40%
Akhir tahun, k
|
(7)
MACRS BV pada Akhir tahun k
|
(8)
Bunga pada Kredit Pajak =
6%.t.BOY BV pada kolom(7)
=6%.40%.(7)k-1
|
(9)
Total biaya (marjinal)
setelah pajak yang telah disesuaikan
=(6)+(8)
|
(10)
EUAC (setelah pajak) sampai
tahun k
EUACk= S[(kol.9)j.(P/F,6%,j)](A/P,6%,k)
|
0
|
$20.000
|
0
|
0
|
0
|
1
|
13.334
=20.000-20.000(0,3333)
|
$480
|
$5.400
|
$5.400
|
2
|
4.444
=13.334-20.000(0,4445)
|
320
|
4.910
|
5.162
|
3
|
1.482
=4.444-20.000(0,1481)
|
107
|
4.934
|
5.090
® EUAC minimum (N*AT=
3)
|
4
|
0
=1.482-20.000(0,0741)
|
36
|
6.342
|
5.376
|
5
|
0
|
0
|
8.484
|
5.928
|
Kolom 7 :
Besarnya BV pada akhir masing-masing tahun, berdasarkan kelas properti tiga
tahun untuk forklift baru tersebut.
MENENTUKAN
UMUR EKONOMI ASET LAMA
Jika tidak ada MV aset lama saat ini atau nanti (dan tidak ada
pengeluaran untuk perbaikan) dan jika biaya operasi aset lama diperkirakan akan
meningkat setiap tahun, maka sisa umur ekonomi yang menghasilkan EUAC paling
kecil akan satu tahun.
Jika
MV lebih besar dari nol dan diharapkan menurun dari tahun ke tahun, maka perlu
dilakukan perhitungan sisa umur ekonomi.
Penundaan
(postponement) umumnya diartikan sebagai penundaan keputusan mengenai kapan
akan melakukan penggantian, bukan mengenai keputusan untuk menunda penggantian
sampai tanggal masa datang tertentu.
Contoh :
Misalnya
ingin diketahui berapa lama sebuah truk forklift harus dipertahankan
kegunaannya sebelum diganti dengan truk forklift baru yang data-datanya
diberikan pada contoh 3. Truk lama dalam kasus ini sudah berusia dua tahun,
yang dibeli dengan biaya $13.000 dan memiliki MV yang dapat dicapai saat ini (realizable MV) sebesar $5.000. Jika
dipertahankan, nilai pasar dan biaya tahunannya diperkirakan akan seperti
berikut :
Akhir tahun k
|
MV akhir tahun k
|
Biaya tahunan, Ek
|
1
|
$4.000
|
$5.500
|
2
|
3.000
|
6.600
|
3
|
2.000
|
7.800
|
4
|
1.000
|
8.800
|
Tentukan
periode paling ekonomis untuk tetap mempertahankan aset lama sebelum
menggantinya dengan aset pengganti yang ada pada contoh 3. Biaya modal adalah
10% per tahun.
Jawaban
:
Penentuan
umur ekonomi aset lama
(1)
Akhir
tahun, k
|
(2)
Penyusutan
aktual selama tahun k
|
(3)
Biaya
modal = 10% dari MV awal tahun (*)
|
(4)
Biaya
tahunan (Ek)
|
(5)
Total
biaya (marjinal) atau tahun (TCi)
=(2)+(3)+(4)
|
(6)
EUAC
sampai tahun k
|
1
|
$1.000
|
$500
|
$5.500
|
$7.000
|
$7.000
|
2
|
1.000
|
400
|
6.600
|
8.000
|
7.474
|
3
|
1.000
|
300
|
7.800
|
9.100
|
7.966
|
4
|
1.000
|
200
|
8.800
|
10.000
|
8.406
|
(*)
tahun satu berdasarkan MV yang dapat dicapai sebesar $5.000
Perhatikan
bahwa EUAC minimum sebesar $7.000 berkaitan dengan mempertahankan aset lama
satu tahun lagi. Namun, biaya marjinal mempertahankan truk untuk tahun kedua
adalah sebesar $8.000, yang masih tetap lebih kecil dari EUAC minimum aset
pengganti (yaitu $8.600 dari contoh 3). Biaya marjinal untuk mempertahankan
aset lama pada tahun ketiga dan tahun selanjutnya lebih besar dari $8.600 EUAC
minimum truk baru. Berdasarkan data yang ada saat ini, paling ekonomis untuk
mempertahankan aset lama selama dua tahun lagi dan selanjutnya menggantinya
dengan aset baru.
5.6.
PERBANDINGAN ASET LAMA DENGAN ASET YANG BARU
Situasi ketiga terjadi ketika masa manfaat aset pengganti terbaik dan
aset lama diketahui, atau dapat diestimasi, namun tidak memiliki nilai yang
sama.
Ketika
asumsi berulangan (repeatability)
tidak dapat diterapkan, asumsi berakhir bersamaan (coterminated) dapat digunakan; asumsi ini menggunakan periode studi
terbatas untuk semua alternatif. Jika pengaruh inflasi akan dilibatkan dalam
analisis penggantian, dianjurkan untuk menggunakan asumsi coterminated.
Contoh 6:
Andaikan
kita dihadapkan pada masalah penggantian yang sama dengan contoh 5, kecuali
bahwa periode masa manfaat yang dibutuhkan adalah (a) tiga tahun atau (b) empat
tahun. Artinya, periode analisis terbatas dengan menggunakan asumsi coterminated digunakan. Untuk setiap
kasus tersebut, alternatif mana yang harus dipilih?
Jawaban
:
(a) Untuk
perencanaan tiga tahun, secara intuitif kita akan berpikir apakah aset lama
harus dipertahankan tiga tahun lagi ataukah harus segera diganti dengan aset
baru untuk digunakan tiga tahun kemudian. EUAC aset lama untuk tiga tahun
adalah $7.966 dan EUAC aset baru untuk tiga tahun adalah $8.600. Berdasarkan
hal ini, aset lama akan dipertahankan selama tiga tahun. Namun, ini tidaklah
tepat. Dengan memfokuskan pada kolom “total biaya (marginal)”, kita dapat
melihat bahwa aset lama memiliki biaya paling rendah pada dua tahun pertama,
tetapi pada tahun ketiga aset lama ini memiliki biaya sebesar $9.100; sedangkan
biaya tahun pertama aset pengganti adalah $9.000. Dengan demikian, akan lebih
ekonomis untuk mengganti aset lama setelah tahun kedua. Kesimpulan ini dapat
dibuktikan dengan menghitung semua kemungkinan penggantian dan biayanya yang
terkait, untuk selanjutnya menghitung EUAC masing-masing.
(b) Untuk
rentang perencanaan empat tahun, alternatif-alternatif tersebut beserta
biaya-biayanya yang terkait untuk masing-masing tahun dan EUACnya ada dalam
tabel dibawah ini
Pertahankan
aset lama untuk
|
Pertahankan
aset baru untuk
|
Biaya
total (marjinal) untuk setiap tahun
|
EUAC
pada 10% untuk 4 tahun
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
0
tahun
|
4
tahun
|
-$9.000
|
-$8.250
|
-$8.495
|
-$10.850
|
-$9.082
|
1
|
3
|
-7.000
|
-9.000
|
-8.250
|
-8.495
|
-8.301
|
2
|
2
|
-7.000
|
-8.000
|
-9.000
|
-8.250
|
-8.005
®
negatif terkecil
|
3
|
1
|
-7.000
|
-8.000
|
-9.100
|
-9.000
|
-8.190
|
4
|
0
|
-7.000
|
-8.000
|
-9.100
|
10.000
|
-8.406
|
Jadi,
alternatif paling ekonomis adalah mempertahankan aset lama selama dua tahun
lagi kemudian menggantinya dengan aset baru, untuk dipertahankan dua tahun
kemudian.
Jika
analisis penggantian melibatkan aset lama yang tidak dapat lagi digunakan
akibat perubahan teknologi, keharusan perbaikan, dst, maka pilihan diantara dua
atau lebih alternatif harus dibuat.
5.7. PENGHENTIAN
TANPA PENGGANTIAN
Jika biaya peluang modal (opportunity
cost of capital) i% per tahun, apakah proyek tersebut harus dilakukan?
Tahun kapankah paling baik untuk membebaskan (abandon) proyek jika kita memutuskan untuk melaksanakan proyek
tersebut?
Untuk ini
dapat diterapkan asumsi :
1.
Setelah investasi modal dilaksanakan, perusahaan akan menunda keputusan
untuk membebaskan proyek sepanjang nilai ekuivalennya (equivalent worth) tidak menurun.
2.
Proyek akan dihentikan pada waktunya yang paling baik dan tidak akan
dilakukan penggantian.
Menyelesaikan
masalah pembebasan (abandonment) sama
dengan menentukan umur ekonomi sebuah aset. Namun dalam masalah pembebasan
terdapat keuntungan tahunan (arus kas masuk), sedangkan analisis umur ekonomi
lebih didominasi oleh biaya (arus kas keluar).
SUMBER:
Komentar
Posting Komentar